DISCLAIMER:
Postingan ini merupakan kelanjutan dari :
Surabaya - Day 1
Surabaya - Day 2
-
Terbangun karena udara dingin yang menyapa kulit, gue langsung keluar kamar untuk menikmati udara pagi yang sejuk di Batu. Keluar villa, gue jalan-jalan dengan pacar dan mama mengelilingi seluruh area resort. AH, belum ada yang bisa mengalahkan nyamannya menikmati pagi di pegunungan. *renggangin tangan*
Postingan ini merupakan kelanjutan dari :
Surabaya - Day 1
Surabaya - Day 2
-
Terbangun karena udara dingin yang menyapa kulit, gue langsung keluar kamar untuk menikmati udara pagi yang sejuk di Batu. Keluar villa, gue jalan-jalan dengan pacar dan mama mengelilingi seluruh area resort. AH, belum ada yang bisa mengalahkan nyamannya menikmati pagi di pegunungan. *renggangin tangan*
Setelah mandi, kami sarapan di restoran Batu Suki. Lengkapnya menu
makanan yang tersedia di sana cukup membuat gue kaget. Dari mulai bubur, nasi
goreng, omelette dan scramble egg, toast bread, sampai shabu-suki, semua ada. Gue makan sampe begah
karena serakah mau nyobain semuanya. Lumayan ntar nggak usah makan siang #CINABANGET
![]() |
SENAAAAAANG! |
![]() |
Fun and Study! :D |
Eco Green Park adalah sebuah
taman wisata yang dibangun dengan membawa pesan go green! dan merupakan wujud kepedulian terhadap efek pemanasan
global yang terjadi khususnya di tanah air. Lewat berwisata, Eco Green Park juga
mengedukasi, serta menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya peran kita semua,
akan kondisi bumi yang semakin memburuk hari-hari ini.
Begitu masuk, kami disambut
replika dari kondisi sebuah perumahan setelah terjadi bencana (tanah longsor
dan gunung meletus), dan perumahan di alam yang indah dan asri sebagai
pembandingnya, serta candi-candi yang berjajar rapih sebagai latarnya.
Diantaranya, terdapat sebuah kolam berisi puluhan ikan Koi.
![]() |
Pesan untuk bersama menjaga lingkungan :) |
Dari sana, kami menuju ke Insectarium, sebuah sarang semut
raksasa yang berisi ratusan spesies insekta atau serangga, dari mulai
Kupu-kupu, Belalang, Larva, Capung, dan sebagainya. Ada yang masih hidup, dan
yang sudah diawetkan dan terbingkai rapi, tergantung di dinding-dinding sarang
Semut raksasa ini.
Pintu keluar Insektarium mengarahkan kami pada sebuah jembatan yang di kanan kirinya dikelilingi oleh berbagai jenis unggas, dari yang kecil sampai dengan yang paling besar. Koleksinya nggak kalah lengkap sama Taman Safari Indonesia lho. Seneng deh, jalan-jalan sekalian belajar tentang ciri khas dari fisik maupun kebiasaan hewan-hewan ini.
Keluar dari area Walking
Bird, kami di sambut sebuah
kolam besar berisi air yang dikombinasikan dan diatur sedemikian rupa agar menghasilkan nada-nada yang merdu lewat perpaduannya dengan alat-alat seperti kincir, angklung, dan sebagainya, lewat air sebagai penggeraknya. Namanya Plaza Music.
kolam besar berisi air yang dikombinasikan dan diatur sedemikian rupa agar menghasilkan nada-nada yang merdu lewat perpaduannya dengan alat-alat seperti kincir, angklung, dan sebagainya, lewat air sebagai penggeraknya. Namanya Plaza Music.
Di samping kiri kolam, terdapat sebuah permainan bernama Jungle Adventure. Karena penasaran, kami semua mengantri untuk mecoba. Ternyata, permainan ini sejenis permainan perang bintang di Dunia Fantasi. Jadi, akan ada mobil yang membawa 6 penumpang untuk berkeliling ke sebuah hutan mini. Mobil tersebut dilengkapi dengan pistol dan juga monitor skor. Nah, di dalam hutan, terdapat manekin-manekin pemburu liar dan penebang hutan yang memiliki lampu berwarna merah dan biru di tubuhnya. Kita harus nembakin itu pemburu dan penebang hutan sampai mereka jatuh ke tanah. Nah kalo berhasil, skor kita nambah. Gitu. Seru kan? Oh ya, di samping itu, di hutan mini ini ada juga boneka-boneka yang menyerupai habitat asli, seperti Gajah, Orang Utan, Macan, Harimau, dan sebagainya. Bahkan Suku Indian juga ada :D
Selesai main, karena panas terik,
kami mampir ke kios cemilan untuk membeli ice
cream. Di depan kios, kami juga foto-foto sama patung-patungan perak.
Ituloh, manusia yang disiram cat perak atau emas sampe mereka menyerupai
patung, tau kan?
Kami meneruskan perjalanan
melihat burung-burung cantik yang dikelompokan dengan berdasarkan wilayah
habitat aslinya (World of Parrot and Bird of Paradise), kemudian melihat Sapi
dan pengolahan susu, masuk ke Rumah Strawberry,
Jamur, Carnivora Garden, melihat penanaman sayur-sayuran dengan cara
hidroponik, bebek penyelam yang super aneh di Duck Kingdom, sampai
artis film Madagascar yang dulu pernah gue ceritain di sini.
Oh ya, pengunjung juga
dipersilakan untuk berfoto bersama burung-burung tanpa dipungut biaya apapun
lho, alias grates! *foto sampe batere kamera abis* *dipatok burungnya*
Setelah puas berkeliling dan
berfoto, kami memasuki Rumah Terbalik
dan Rumah Kaca. Rumah Terbalik
adalah sebuah wahana yang terinspirasi dari kejadian nyata di Amerika, yakni
terbaliknya sebuah rumah dikarenakan Badai Sandy (CMIIW). Kami seperti berjalan
di atas atap rumah ini lho. Efek-efek yang ditambahkan pada wahana ini juga
keren banget. Rasanya bangga banget deh kalo ini buatan anak Indonesia. J
Sedangkan waktu masuk rumah kaca…
kami nggak bisa keluar! Hihi. Di dalem agak gelap, dan kami harus extra
hati-hati kalo nggak mau ketabrak kaca dan benjol. Akhirnya, kami sampai harus
dibantu oleh petunjuk yang disediakan di dalam, karena kami pusing. :))
Kami keluar dan jam sudah
menunjukkan pukul setengah satu siang. Kami memutuskan untuk makan siang
terlebih dahulu di food court yang ada di dalam Eco Green Park, kemudian baru
melanjutkan perjalanan. Untuk bertransaksi di dalam food court, terlebih dahulu kita harus membeli kartu yang diisikan account di dalamnya (kayak di eat and eat ituloh). Tapi jangan
khawatir, nanti, sisa uangnya bisa di refund
kok. J
Makanan yang dijual juga beragam,
antara lain sate ayam, nasi goreng, nasi jagung, dan sebagainya *padahal
lupa jadi gak bisa nyebutin lagi*. Harga makanannya relatif lebih murah ketimbang
makanan-makanan di Jakarta sih. Oh ya, di sini juga ada Es Istana, Es Eco
Green, dan sebagainya, yang cocok banget dipesan karna panas teriknya nggak
kalah sama Surabaya. J
Selesai makan, kami masuk ke Science
Center. Di dalamnya, terdapat berbagai macam alat peraga dan
pengetahuan tentang asal usul bumi, komponen, sampai lapisan-lapisan bumi dari
yang terdalam. Bahkan, pengunjung juga bisa nyobain simulasi dari gempa bumi, angin badai, juga tornado api loh. Untuk
yang tornado api, ada jam-jamnya, jadi kalo penasaran, diperhatikan waktu
pertunjukannya ya, jangan sampai terlambat :D Oh ya, simulasi Tsunami juga akan
ada, tapi belum jadi. Hehehe. In a short
word, tempat ini : KEREN!
Selesai sudah petualangan kami di
Eco Green Park yang kece ini. Kurang lebih pukul dua siang, dengan train yang
disediakan pihak Eco Green Park, bekerja sama dengan JaTim Park 1 dan 2, kami
menuju ke JaTim Park 2. Jatim Park 2
terdiri dari dua tempat, yakni Batu Secret Zoo, dan Museum Satwa.
Di dalam Batu Secret Zoo, kami melihat
berbagai spesies dari yang normal sampe nggnnn… aneh. Monyet puluhan jenis, Raccoon, Macan Tutul, Falminggo, Harimau,
Binturong, sampe Tikus seberat 10kg. Jangan tanya jijiknya kayak gimana. Sama
Tikus kecil item yang suka nyelinap di dapur rumah aja, gue udah geli banget.
Apalagi Tikus item gendut seberat 10kg, (lebih kurang 20 kali lipat tikus
normal)? EUUUH :s
Nah, Batu Secret Zoo ternyata
terbagi menjadi beberapa area. Selanjutnya, kami menuju ke area binatang air. Tempat ini kayak Sea World, jadi isinya akuarium akuarium besar, dan kita bisa
dengan sangat dekat melihat kehidupan ikan dan ekosistem air lain di dalamnya.
Ada Ular Air, ribuan jenis ikan, Belut Listrik, sampe patung Spongebob,
Patrick, dan Squidward. Iya sama. Gue juga bingung kenapa mereka bertiga ada di
dalam sana. :))
Keluar dari akuarium besar, kaki
gue udah cenat-cenut gak karuan. Bukan, bukan hati yang cenat-cenut, itu mah
lagunya cemesh. Ini kaki, gegara pegel jalan dari tadi pagi. Area Eco Green
Park + JaTim Park 2 juga ternyata luaaaas bukan main. Untuk kalian yang punya
banyak waktu, kalo berkunjung, gue sarankan satu tempat satu hari. Atau kalo
mau satu tempat dua hari kayak gue, usahakan sampai di sana jam 9 pagi, tepat
saat mereka buka. Biar mainnya puas.
Nah, pihak JaTim Park 2 maupun
Eco Green Park, nyediain solusi nih kalo kita mulai capek gara-gara jalan jauh.
Solusinya adalah:
![]() |
Tadaaa! e-bike! |
Namanya electric bike (e-bike), dan disewakan dengan harga
Rp 100.000,-/ 3 jam. Nyetirnya juga gampang banget, tinggal gas-gas aja, kalo
gasnya nggak ditekan, otomatis dia berhenti. Oh iya, nggak usah bikin SIM
dulu kok. Kalo mau berhenti sejenak untuk nonton pertunjukan atau nyobain
naik wahana, ada juga tempat parkir khusus buat sepeda elektrik ini loh. Selain
itu, karena pake aki, jadi ramah lingkungan J
Ada dua area lagi nih di JaTim
Park 2, area Reptil dan area Savana. Setelah melewati keduanya,
kami memutuskan untuk beristirahat sebentar di Theme Park, sambil nyobain wahana-wahana yang ada di sana. Ada
Rumah Hantu, Tsunami, Jet Coaster, Merry Go Round, Istana Boneka, dan
sebagainya. Gue nyobain tsunami sama jet coasternya. Turun dari Jet Coaster,
jantung gue sama Roy udah mau copot sanking itu Jet Coaster kayaknya udah tua
banget, jadi pas belokan udah kayak mau kebalik trus jatoh. UDAH TAU JET
COASTER TUA GITU, RUTENYA DIBIKIN EKSTREM PULAK. NAIK TURUN MULU. *ESMOSIH*
Untung gue masih idup pas turun.
Setelah kaki dirasa agak mendingan
untuk melanjutkan perjalanan, kami kembali menjelajahi JaTim Park 2. Kami
melewati kandang Beruang, Jerapah, juga Serigala. Oh iya, karena semangatnya
nggak hanya sekedar menghibur tapi juga mengedukasi, maka di setiap kandang,
selalu ada fakta-fakta tentang binatang lewat pertanyaan yang dilengkapi oleh
jawaban di belakangnya.
Jam menunjukkan pukul setengah
lima tepat saat kami menuju ke pintu keluar Kebun Binatang. Mengira akan tutup
pukul lima, kami lari lintang pukang ke Museum
Satwa. Selain bangunannya yang na’adjubile kerennya, ternyata isi dari
museum ini… LEBIH BREATHTAKING LAGI.
*MATA BERBINAR-BINAR*
Jadi, begitu masuk, kami disambut
dengan sebuah sangkar yang guedeeee banget. Ternyata ini spot foto. Pengunjung
bisa masuk ke sana untuk berfoto dengan satwa yang sudah diawetkan. Masuk lebih
dalam ke alam bawah sadar, ada beberapa kerangka dinosaurus yang segede
ukuran aslinya. Gue nggak tau kerangka ini asli atau buatan, tapi yang pasti,
jenius banget yang bisa nyusun ulang :”)
Isi sebagian besar dari
Museum Satwa ini adalah diorama dari
hewan-hewan yang disusun sesuai dengan ekosistem dan habitat aslinya. Binatang
yang dipamerkan di sini berasal dari kulit binatang yang sudah mati, kemudian
dengan bantuan formalin, diawetkan dan diisikan campuran khusus, dan disusun
sedemikian rupa sehingga mereka tampak masih hidup. Berikut gue lampirkan
foto-fotonya biar ada bayangan ya, kayak gimana sih diorama hewan-hewan yang
luar biasa ini.
Keren kaaaaan? Selain diorama,
ada juga kerangka-kerangka hewan yang udah punah, kayak Hiu jaman prasejarah
yang gedenya minta ampun. Di dinding-dinding Museum juga terlukis fakta-fakta
berkaitan dengan hewan-hewan. Sekali lagi, semangatnya bukan hanya sekedar
menghibur, tapi juga mengedukasi. Asyik kan, belajar sambil jalan-jalan?
Nggak terasa udah jam lima lewat
lima belas menit, kami masih berjalan-jalan di dalam museum. Baru setelah jam
menunjukkan pukul setengah enam kurang lima menit, terdapat pengumuman bahwa
museum akan segera tutup, dan pengunjung dipersilakan keluar dari pintu yang
telah ditunjuk. Setelah mengambil foto terakhir bersama dengan Macan-yang-seperti-masih-hidup,
kami keluar dari Museum Satwa. Yang lain keluarnya jalan kaki, gue diseret,
karena berniat ngumpet dan nginep di dalem. Mamah aku gak mau pulaaaaang :(
*abaikan*
Kami duduk sejenak,
mengistirahatkan kaki, di tangga-tangga di depan Pohon Inn Hotel, sambil
menunggu jemputan yang akan membawa kami ke Eco Green Park, karena mobil kami
terparkir di sana. Capek, pegel, laper, semua jadi satu. Tapi senyum lebar terlukis
di wajah kami semua. Sambil mijit-mijit kaki, gue masih sempet mengabadikan
sebuah tempat yang akan gue kenang dan ceritakan pada semua orang, sesampainya
gue di Jakarta.
![]() |
Batu Secret Zoo |
![]() |
Museum Satwa |
Ah, thank you, Batu.
No comments:
Post a Comment