DISCLAIMER:
Postingan ini merupakan kelanjutan dari :
Surabaya - Day 1
Surabaya - Day 2
Surabaya - Day 3
-
Gue menikmati udara pagi kota Surabaya yang panas ini di bale-bale mini Mango Hostel. Yap, here I was, sambil pijit-pijit kaki ditemani bisingnya motor mobil yang lewat. Hari ini, hari Senin. Senin pagi yang bukan gue lewati dengan bermacet ria, kemudian sibuk sampai kepala mengepul seperti yang biasanya jongos berblazer kayak gue lakukan. Gue menghabiskan Senin pagi dengan duduk santai sambil meluruskan kaki (yang masih pegel karena setelah jalan seharian, juga jadi tumpuan kepala Roy buat bobok selama kurang lebih dua jam di mobil. *kesemutan* *kebelet pipis*).
Postingan ini merupakan kelanjutan dari :
Surabaya - Day 1
Surabaya - Day 2
Surabaya - Day 3
-
Gue menikmati udara pagi kota Surabaya yang panas ini di bale-bale mini Mango Hostel. Yap, here I was, sambil pijit-pijit kaki ditemani bisingnya motor mobil yang lewat. Hari ini, hari Senin. Senin pagi yang bukan gue lewati dengan bermacet ria, kemudian sibuk sampai kepala mengepul seperti yang biasanya jongos berblazer kayak gue lakukan. Gue menghabiskan Senin pagi dengan duduk santai sambil meluruskan kaki (yang masih pegel karena setelah jalan seharian, juga jadi tumpuan kepala Roy buat bobok selama kurang lebih dua jam di mobil. *kesemutan* *kebelet pipis*).
Ah ya, gue juga lagi menyusun itinerary untuk Surabaya Day 4! Secara hari pertama kemaren belum sempet jalan ke mana-mana selain silaturahmi sama
keluarga, dan ngeliat jembatan SuraMadu yang hietz itu, maka hari ini, mari kita menjelajah Surabaya *pake kacamata
item*.
Setelah mandi dan bersiap-siap check out karena kami akan pindah hotel,
agenda pertama kami adalah… *ngintip mbak itin* makan Rujak Cingur! Segeralah
kami meluncur ke Plaza Surabaya,
atau yang akrab juga disebut Delta Plaza.
Nama restorannya, Rujak Cingur Surabaya.
Kecil dan sederhana untuk ukuran resto di mall, tapi ruamenya bukan main. Kami
memutuskan untuk memesan beberapa jenis makanan, biar bisa saling nyoba. Nggak
lama kemudian, Rujak Cingur, Gado-Gado Jawa, Tahu Campur, Lontong Gomek, dan
Mie Balap. Menurut gue, Gado-Gado Jawa-nya juara banget. Enak, dan gurih. Beda
sama Gado-Gado Betawi yang banyak ditemui di Jakarta, Gado-Gado Jawa itu pake
santen, dan kacangnya ditumbuk sampe haluuuuuuus banget. Jadi bumbunya encer.
Kalo Roy, dia doyan banget Tahu Campur-nya. Walaupun pake Petis, ternyata nggak
mengurangi kenikmatan Tahu berkuah ini. Rujak Cingurnya juga harus banget
dicoba. Gue enggak nyoba sih, ngebayangin itu bibir sapi aja gue udah pusing
duluan.
Perut kenyang, hati senang, kami bersiap melanjutkan perjalanan. Agenda kami berikutnya adalah, beli oleh-oleh untuk rekan-rekan dan keluarga di Jakarta. Kami dibawa ke toko oleh-oleh Wisata Rasa. Di sini, yang khas dan terkenal adalah Almond Crispy Cheese-nya. Pas kami ke sana, ternyata malah udah ada rasa yang baru, Almond Chocolate Cheese namanya. Sayang nggak ada samplenya, tapi enyak banget. Cocok buat oleh-oleh, pasti pada sukaaaaak deh <3
Bagasi mobil penuh, rute selanjutnya adalah… Tugu Pahlawan! Yep, kami akan mengunjungi salah satu tempat bersejarah di Surabaya, yang terletak di tengah-tengah pusat kota. Kami masuk pelataran parkir, dan langsung disambut oleh patung Soekarno dan Hatta yang berlatar sebuah pilar dengan tulisan Freedom! dan merdeka atau mati serta berbagai jenis semangat kemerdekaan lain.
Setelah berfoto di depan Tugu
Pahlawan, kami masuk ke dalam Museum Sepuluh
November Surabaya. Ah ya, di pelataran museum, terdapat mobil tua milik
Bung Tomo. Sebagian besar dari Museum ini merupakan peninggalan dari Bung Tomo, seorang pahlawan yang sangat
dihormati di Surabaya karena jasa-jasanya yang gigih membakar semangat warga
Surabaya untuk terus berjuang melawan penjajah. Di dalam museum juga terdapat
senjata-senjata yang digunakan saat berperang, topi, tas yang digunakan oleh
perawat di masa itu, juga diorama-diorama peristiwa-peristiwa kemerdekaan di
Surabaya.
Selain itu, terdapat juga rekaman
dari pidato Bung Tomo di RRI, yang saat itu berusaha membangkitkan semangat
dari warga Indonesia, khususnya Surabaya, untuk tidak menyerah memperjuangkan
kebebasan dan kemerdekaan Indonesia, serta melawan para penjajah dengan gagah berani.
Selesai berkeliling, kami membeli
beberapa cinderamata yang dijual di toko souvenir di dekat pintu keluar museum.
Ada topi bung Tomo, tas perawat, sampai magnet kulkas dan kartu pos. Gambarnya
juga macem-macem, ada Surabaya tempo dulu, iklan-iklan kuno, dan sebagainya.
Kami keluar dan bersiap-siap
berangkat ke tujuan kami selanjutnya, Landmark kota Surabaya! Landmark Surabaya berbentuk Dua
ekor Binatang, yakni Buaya dan Hiu. Jadi menurut sepupu jauhnya si pacar sih,
asal usul dari lambang Kota Surabaya ini adalah perebutan wilayah dari Buaya
dan Hiu. Jadilah Sura (Hiu) dan Baya (Buaya). Entah siapa yang menang. Mungkin
seri kali yah, jadinya Surabaya adalah hasil gabungan nama mereka.
Kami berfoto di depan landmark kota yang berada tepat di depan
Kebun Binatang Surabaya ini, kemudian kembali ke hotel. Kami check in di sebuah
hotel baru, namanya AR+OTEL.
Kesan gue begitu memasuki hotel ini adalah… UNIK. Asli hotelnya unik dan artistik
banget. Dari lobi sampe resto hotel, didesign dengan furniture-furniture yang
tidak biasa, namun mencipatakan kesan nyaman. AR+OTEL juga menyediakan berbagai
merchandise yang… unik. Well, gue gak
nemu kata lain yang lebih tepat untuk arti dari aneh-in-a-good-way selain unik.
Setelah check in, kami naik ke lantai lima, dan lagi-lagi disambut dengan
petunjuk nomor kamar serta pintu kamar yang artistik dan unik. Kayak
dicoret-coret manual pake sepidol. Liat deh.
Kami masuk ke kamar
masing-masing, dan langsung goler-goleran di kasur. Kamarnya nggak terlalu
besar, tapi sangat nyaman, kamar mandinya bersih, dan channel TVnya juga
lengkap, sampai HBO dan Fashion TV juga ada *girang*. Sekitar pukul setengah
lima, kami udah laper. Hahaha. Jadilah kami tertarik untuk mencoba Bon
Ami, sebuah resto yang letaknya nggak jauh dari hotel kami. Gue, Roy,
sama koko dan cici jalan kaki ke sana, sekalian ngeliat-liat kota Surabaya di
sore hari. Kami memesan satu ekor chicken
roasted dan beef steak untuk ditake away. Kenapa cuma pesen dua?
Soalnya nanti malem, kami udah punya agenda kuliner. Nggak tanggung-tanggung,
tiga tempat! *lempar timbangan* Makanya, cuman mau nyicipin aja kayak apa
rasanya. Nggak mau makan kenyang. Hehe. Sambil nunggu pesanan kami dibuatkan,
gue dan cici jalan-jalan ke Bakery-nya.
Kami membeli dua buah Risoles Smoke Beef,
trus makan satu berdua sama pasangan masing-masing. Irit Romantis ya. :3
Setelah pesanan kami datang dan
pembayaran selesai, kami balik ke AR+OTEL, berkumpul di kamar gue dan tante,
lalu makan di… RANJANG! muahahaha. Secara itu hotel ya, mana ada meja makan.
Jadi kami berenam ngerubutin dua buah
sterofoam, nyicip sana-sini, suapin
sana-sini, dan bergumam, “hmmm… enak!” berkali-kali. Oh ya, kalo ke sini, harus
banget cicipin Mashed Potato-nya.
ASELIK ENAKNYA GILAAAAAA. :9 Harga makanannya juga sangat worth it kok. Jadi kalo ke Surabaya, jangan lupa mampir ke Bon Ami ya J
Setengah kenyang, kami mandi dan
bersiap-siap untuk makan malam. Ada tiga resto yang akan kamu zambangi *tsah*
malam ini. Yang pertama adalah Sate
Klopo Ondomohen Ibu Asih. Sate Klopo adalah sate yang dibuat dari daging
Sapi, dan dibaluri kelapa parut sebelum dibakar. Udah kebayang? Yap, rasanya
jadi gurih banget.
Di samping Sate Klopo, ada juga Nasi Goreng Jawa Ondomohen. Nasi goreng
terepic yang pernah gue liat, karena walopun namanya Nasi Goreng, dimasaknya,
dicampur sama MIE GORENG :)) Kalo kata temen kantor gue, itu sejenis Mawut
(Nasi Goreng + Mie Goreng). Lagi-lagi Nasi Gorengnya nggak sesuai sama selera
gue, tapi Roy? Doyan banget :)) Yaitulah, kami emang beda bener lidahnya.
MUAHAHA.
Masih tiga perempat kenyang, kami
menuju ke tujuan kedua, Rawon Setan.
Kesan pertama… sepertinya ini resto luar biasa terkenal. Foto pemiliknya
bersama dengan artis yang mampir untuk makan bertebaran di dinding. Meja dan
kursi yang disediakanpun penuh terisi. Untung kami masih dapet tempat. Rawon di
sini –menurut pacar– enak banget. Kuahnya kentel dan bumbunya berasa banget. Oh
ya, kalo makan Rawon, jangan lupa Telur Asin-nya ya!
Selalu ada tempat tersisa untuk dessert, bukan? Maka kami segera
meluncur ke resto ketiga, Mie Tidar.
Berhubung semuanya sudah begah minta ampun, maka kami hanya memesan Es Tidar, masing-masing sepiring
berdua. Mie-nya keliatan sangat menggoda, cuma udah nggak ada space di perut. *eluselus perut gembul*
Uniknya, Es Tidar ini nggak
disajikan di mangkuk atau gelas lho. Disajikannya di… PIRING :)) BAHAHAK INI
ES APA NASI GORENG? Es ini merupakan campuran dari Blewah, Cincau, Ager-ager,
Kelapa Muda, Cendol, Kolang-Kaling, Kursi, Meja, dan dilengkapi dengan
es serut dan Sirup Jeruk yang manis dan enak banget. Singkatnya, es ini… rame.
Rasanya campuran antara manis, asem, gurih, dan dingin (ya menurut ngana?).
Nah selain Es Tidar, ada juga Es Kacang Ijo, Es Degan (Kelapa Muda), Es
Batu, dan belasan Es-Es lain.
Gue hampir digendong ke mobil sanking
kekenyangan sampe hampir nggak bisa jalan. Tau kelanjutannya toh? Kami sampe di
hotel, dan terlelap dalam hitungan menit. Eh, gue masih sempet berdoa, besok
bukan hari terakhir gue di Surabaya. Semoga tanggal di tiket pesawat berubah
tiba-tiba, atau besok gue bangun, dan ternyata masih hari Senin. Amin.
mba tau gag alamat jualan almond crispy chesenya dmnanya???? klo dijakarta ada jual gag ya?? thx
ReplyDeleteCoba di gugel deh, soalnya aku kurang tau :(
DeleteKalo di jakarta kayaknya gak ada, tapi yg dr surabaya itu melayani pengiriman ke sini kok :)
Wih Surabaya. Ternyata tempat tinggal gw ini juga masih bisa menarik wisatawan. Hahaha.
ReplyDeleteSalam kenal btw. Hehehe
www.travelshroom.com
Surabaya kereeen kok! Apalagi letaknya deket sama Batu dan Malang :D
DeleteAku aja mau balik lagi :D Salam kenal juga!