Buku ini gue beli karena Ernest adalah salah seorang komika favorit gue. Mari gue jelaskan. Begini. Gue
memang pecinta stand up comedy. Tapi bukan berarti gue menyukai seluruh komika.
Pun jika mereka lucu, menurut orang lain. Menurut gue sih, bukan sesuatu yang
perlu diperdebatkan, mengingat kesamaan refrensi bisa jadi faktor penentu yang
paling dominan.
Contohnya adalah ketika elo
menonton Sammy tapi sama sekali nggak pernah mengikuti perkembangan politik,
bisa dipastikan elo gak akan ngerti dia lagi ngajarin mata kuliah apa di
panggung. No you won’t even realize he’s
doing his set. Begitu juga ketika elo nonton Raditya Dika, tapi sama
sekali nggak pernah pacaran, nggak pernah PDKT, nggak pernah suka sama lawan
jenis (atau sesama jenis). In a short
words, lo baru keluar dari gunung. Gitu, misalnya. You won’t find anything funny on his bits, simply because you never
experience yourself.
Seperti yang Pervie bilang di
buku #LontangLantung *eaa promosi
lagi* (permisi mas mbak maaf jangan timpuk saya), terkadang, buku komedi-yang gue
rasa juga berlaku kepada bit stand up-, justru terasa lucu karena hal tersebut
terasa… nyata. “It’s funny, because it’s
real.”
Lebih mudah mengimajinasikan
setiap bit yang dekat dengan keseharian kita. Kasarnya, lebih gampang
bayanginnya, jadi terasa lucunya. Nah, hal inilah yang gue temukan -bukan hanya
dalam setiap bit-nya-, tapi juga dalam buku kedua Ernest, #NGENEST.
#NGENEST berhasil mengajak
pembacanya tertawa melalui lelucon-lelucon yang dekat dengan keseharian kita,
seperti naiknya harga cabe, mall-mall di Jakarta dan segala fenomena anehnya, masalah
ASI, pro kontra white lies, edukasi
seks bagi anak-anak, sampai wakil gubernur baru kita yang luar biasa fenomenal,
Basuki Tjahja Purnama atau yang akrab disebut Ahok.
Bahasa yang digunakan sangat
sederhana dan simpel, membuat yang lo rasakan ketika membaca adalah, elo lagi
ngomong langsung sama Ernest in person.
Ceritanya dituangkan melalui kalimat sederhana yang mengalir dengan ringan
sehingga elo nggak cepet capek. Ringan dan tentu saja, sangat menyenangkan.
Unsur komedinya, tentu saja
sangat menghibur karena gue sudah sangat mengenal dan menyukai referensi dari
bit-bit Ernest yang mayoritas berbicara tentang keluarga dan ke-cina-annya. Oh
iya, untuk gue pribadi, buku ini seperti oret-oretan dari banyak set Ernest
yang dikemas dalam bentuk lain selain ucapan verbal di atas panggung. Dengan
pengelompokan yang jauh lebih terstruktur, serta pengamatan detail dan tajam a
la Ernest, #NGENEST menjadi teman yang sangat menyenangkan untuk menemani gue
dalam perjalanan maupun makan siang.
Overall, #NGENEST jauh lebih baik
ketimbang buku pertama Ernest #DMKM (Dari Merem Ke Melek). Secara konsep sudah
jauh lebih matang, ketebalan buku juga boleh dibilang cukup dibandingankan
#DMKM. Pas baca #DMKM, begitu sampe di halaman terakhir gue bingung, lhoooo lagi
seru-serunya kok udahan? :O
#NGENEST juga dilengkapi ilustrasi-ilustrasi
lucu yang sama kocaknya dengan isi bukunya. Nih gue kasih liat contoh gambarnya
biar nggak penasaran :
Kalo selama ini elo suka
menyaksikan Ernest melakukan stand up via youtube atau beberapa kali menonton
langsung show-nya, #NGENEST akan jadi teman bernostalgia yang asik. Gue
pribadi, yang walaupun hampir selalu menonton pertunjukan stand up yang ada
Ernest-nya dan hampir hafal seluruh bit-bitnya aja, masih ketawa-ketawa waktu
menikmati buku ini. Seperti membayangkan lagi Ernest melakukan lagi set-nya di
atas panggung dan hal itu nggak pernah gagal memancing tawa.
Untuk lo yang bukan penyuka stand
up comedy, buku ini diformat layaknya buku komedi lain kok. Hanya saja lebih 'matang', tapi nggak terkesan berat juga. Jadi nggak usah
takut. You’ll love it.
Pre-order #NGENEST sudah ditutup,
tapi jangan khawatir, buku keren ini akan mulai ada di toko buku tanggal 19
Oktober 2013. Selamat berburu ya, mari tertawa bersama!
ILLUCINATI bahaha :))
ReplyDeleteNanti kalo ke Gramed pengin beli, penasaran sama buku NGENEST ini.
Ayo ayo beli :D
DeleteEh iya Illucinati juga nama turnya Ernest lhoooo :D