Dengan Bus 960 dari halte yang
berada tepat di depan Little India,
kami (gue, pacar, dan Owen) berangkat menuju ke Halte Before Mandai Road (45071), kemudian melanjutkan perjalanan menuju
ke Singapore Zoo dengan bus 927.
Perjalanan cukup jauh, dan bus yang kami tumpangi dingin setengah mati. Hampir
aja gue jadi boneka salju. Untung gak lama kemudian, kami sampai di halte Singapore Zoo (48131). Gue segera turun
dari bus, dan langsung bahagia disambut sama bule-bule yang seliweran di depan
mata. UH OH THIS IS WHY I LOVE SINGAPORE :”)
Kami segera masuk dan mengantri untuk membeli tiket. Rencananya, kami hanya akan membeli tiket untuk River Safari dan Night Safari (2 in 1 Park Hooper). Singapore Zoo-nya enggak, karena selain perkiraan waktunya nggak cukup, kata Roy –yang udah pernah ke sana–, kurang lebih isinya kayak Taman Safari Indonesia. Dan gue… udah hapal mati isi Taman Safari Indonesia :)) Jadi karena harus memilih dua, dengan berat hati kami pilih River Safari dan Night Safari, dua tempat wisata terbaru, inovasi dari manajemen Singapore Zoo. *super sok tau*
![]() |
River Safari! |
Sayangnya, karena hari itu hari Sabtu, ketiga tempat wisata ini ramenya bukan main. Alhasil, kami nggak kebagian boat untuk River Safari. Jadi, kami bisa masuk dan mengelilingi 80% kebun binatang (berjalan kaki), tapi nggak bisa melanjutkan perjalanan ke 20%-nya karena hanya bisa dicapai dengan menggunakan perahu. Gue udah nanya cici kasirnya, boleh nggak keliling dengan berenang di sungainya, tapi nggak dijawabin
Dari pintu gerbang, kami di sambut oleh akuarium besar yang menampilkan koleksi-koleksi dari sungai Mississippi. Nggak cuma ikan aja, ada juga koleksi kura-kura dari mulai yang imut-imut sampe mengerikan, beaver (apa bahasa Indonesianya?), dan lain sebagainya.
Kebun binatang ini dibagi daerahnya berdasarkan sungai-sungai besar di dunia: Mississippi River, Congo River, Nile River, Ganges River, Yangtze River, Murray River, Mekong River, dan Amazon Flooded Forest.
Tapi selain
ekosistem dalam sungai, River Safari
juga punya additional animals kayak
Kera Tupai yang tinggal di Squirrel Monkey Forest dan… Panda!
Menurut gue, inilah uniknya River Safari. Seriously if Panda is your
kind of thing, harus banget mampir ke sini. Mereka punya penangkaran
Panda dengan fasilitas yang super oke. Kebun binatang ini punya dua ekor Panda,
namanya Kai-Kai dan Jia-Jia. Mereka berdua tinggal di kandang khusus yang
ber-AC dan dingin buanget. Pengunjung juga diwanti-wanti untuk tidak berisik
dan memotret menggunakan flash light,
karena dapat merusak penglihatan dari hewan ini. Pokoknya mereka tuh aware banget sama kienyamanan dan
keselamatan hewan, dan gak segan-segan menegur pengunjung yang nggak disiplin. Oh
iya, di dinding-dinding sepanjang walking
trail di kandang Panda, ada juga fun
fact seputar kebiasaan, makanan, dan keunikan tentang binatang berwarna
Putih dan Hitam ini. Bahkan ada juga legenda tentang warna tubuh mereka.
Selain itu, koleksi binatangnya
juga boleh dibilang lengkap, karena mereka punya binatang-binatang langka dan
jarang dijumpai macam Electric Eel,
Mekong Giant Catfish, Indian Gharial (gue dan Roy nyebut binatang ini ‘Buaya
Berjerawat’), Alligator Gar, Mississippi
Paddlefish, dan masih banyak lagi. Informasi yang disediakan juga nggak
melulu tentang satwa, tapi juga tentang kondisi sungai tempat mereka tinggal.
Ambil contoh, Sungai Gangga (Genges River). Ternyata, sungai yang dianggap sebagai sungai yang suci oleh orang Hindu ini terancam kotor oleh limbah pabrik. Padahal, sungai Gangga berperan sangat penting dalam menopang kehidupan masyarakat India. Karenanya, pemerintah India memutuskan untuk mengambil pinjaman pada World Bank senilai US $ 1 milyar untuk memperbaiki kondisi sungai. Pokoknya segala bentuk informasi berkaitan dengan sungainya pun disediakan di sini. Tujuannya juga menggugah kita untuk menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan bahaya dari global warming sih J
Yang gue sayangkan dari River Safari ada dua hal,
yang pertama adalah, setelah gue cek di internet, ternyata banyaaaaak banget
turis-turis dari dalam maupun luar negeri yang sering nggak kebagian boat karena sudah over capacity. Seharusnya, pihak River Safari-nya tanggap akan hal ini. Dibanyakin kek kapalnya apa gimana
gitu. Kasian kan kalo udah jauh-jauh dateng mau ngerasain sensasi keliling kebun
binatang pake boat eh malah gak dapet
dan ujung-ujungnya jalan kaki juga .__.
Yang kedua, kurangnya atraksi
atau show. Entahlah, mungkin ini
pendapat gue aja, tapi berkeliling kebun binatang itu menyenangkan… di 2 jam
pertama. Terlebih kalo jalan kaki. Setelah itu, kalo keliling dan sight seeing aja, akan mulai terasa bosen
dan capek. Apalagi waktu kaki udah mulai pegel. Itulah gunanya ada atraksi atau
show. Mengistirahatkan kaki sejenak tapi
tetep menonton hiburan yang mengedukasi, misalnya atraksi binatang dengan sang pawang,
atau hiburan jenis lain yang disediakan pihak kebun binatang.
Namun, terlepas dari kedua hal
tersebut, kesan yang gue dapet tentang River
Safari adalah: kebun binatang ini bersih, keren, dan nyaman.
Bersih, well, yaiyalah ya, jangan kan di tempat wisata, di jalan dan bus
aja kota ini emang gileeee bener bersihnya. Jadi, no wonder, secara ini Singapore.
Keren, karena nggak cuma sekedar
memiliki koleksi yang lengkap dan penjagaan kepada hewan yang super ketat, River Safari juga mengedukasi pengunjungnya
dengan memberikan fakta-fakta seputar satwa yang hidup di dalam akuarium maupun
penangkaran. Faktanya bicara seputar makanan, habitat asal, cara berburu, sampe
keunikan satwa tersebut. Beaver
misalnya, siapa yang baru tahu kalo gigi Beaver
bisa terus tumbuh sepanjang hidup mereka hayooo? Unik ya? Mereka nggak akan
pernah ompong :D
Nyaman, karena banyak banget
tempat duduk di sekitar akuarium. Kapan aja ngerasa capek, bisa istirahat
sebentar dengan duduk-duduk sambil ngeliatin ikan-ikan berenang. Jalanannya
juga lebar, jadi nggak mengganggu mobilisasi saat banyak orang yang berhenti
untuk melihat lebih dekat penghuni akuarium, dan sangat ramah untuk mereka yang
membawa baby stroller J
Satu lagi yang mampir di benak
gue adalah, kok tempat ini rasanya udah pernah gue kunjungi, padahal gue yakin
banget, ini adalah kali pertama gue ke sini. Tiba-tiba gue tersadar waktu Roy
nanya, “Hun, River Safari ini mirip Jatim Park ya? Apa perasaanku aja?”
Pantes rasanya tempat ini familiar. Roy bener, River Safari mirip banget sama Jatim Park, hanya beda di koleksi satwanya. Tapi overall, kedua kebun binatang ini persis! Malah poin plus untuk Jatim Park, karena hiburan yang disediakan lebih beragam, arealnya jauuuuuh lebih besar, dan harga tiketnya yang sangat-sangat terjangkau. Keliling River Safari udah plus foto-foto maksimal tiga setengah jam pasti selesai. Jatim park setengah hari jalan-lari-jalan-lari aja belum tentu kelar. :)))
Bangga deh ngeliat kebun binatang yang ada di Indonesia nggak kalah sama yang di luar negeri. Sayang aja kita belum bisa sebersih dan setertib mereka. Tapi gue optimis, pelan tapi pasti kita sedang menuju ke sana.
But anyway, River Safari was a very good start for my Singapore holiday. Apalagi setelah kecapekan dan kaki mulai pegel karena keliling-keliling, kami duduk-duduk dan disodorin pemandangan begini:
Aaaaaak. *pelukin pacar*
*selonjoran nungguin open gate Night Safari*
Banyak komen ah!
ReplyDelete1. Iya, katanya kalau mau pakai boat harus booking dulu sebelumnya.
2. Sungai Gangganya gak mirip haha! Di India sungai ini paling kotor juga paling suci, mulai dari sapi boker, mandi, minum, cuci baju, sampai buang mayat semuanya ada di Gangga. Dan di pinggirannya bukan hutan-hutan gitu, tapi ada rumah-rumah ibadah, dan krematorium.
3. Beaver kalau gak salah nama lokalnya berang-berang.
4. Aku juga habis nulis tentang panda juga haha *toss*
5. Si Owen posenya default bangeeettt : )))
1. Kayaknya bisa beli di sana kak, asal lagi gak terlalu rame :(
Delete2. Yang jadi latar fotonya owen itu bukan Sungai Gangga-nya >.< Itu kayak sungai yang emang ada di sana, cantik banget deh :D Semoga aku juga bisa mampir ke Sungai Gangga beneran kayak kak Ariev :]
3. Noted!
4. *tossss*
5. Embur, default aja dia udah ganteng yang pentiiiing >.<
Makasih ya kak Ariev udah mampiiiiir :D :D
Pas ke Singapore, nggak sempet main ke sini. Soalnya "terkurung" di pesiar selama 3 hari. Kemudian hari-hari sisanya, di hotel. Jalan-jalannya cuman malem hari sebelum pulang, ke Chinatown.
ReplyDeleteKapan-kapan kalo ke Singapore lagi, harus ke sini nih..
haruuuuus!
DeleteTapi ada lagi yang lebih bagus :D
Nanti tungguin reviewnya yaaaa >.<