Gara-gara postingan gue yang ini,
mungkin udah pada tau, kalo gue dan mas fiancé bakalan foto prewedding dua kali. Foto prewedding kami yang pertama berlokasi di
Bandung, di salah satu café yang cukup hip di daerah Ciumbuleuit.
Oh ya, sebelum cerita tentang photo shoot, gue share sedikit dulu ya tentang vendor-nya.
Nyari vendor yang setuju untuk
mengeksekusi tema prewedding kami
adalah salah satu masa-masa paling menyebalkan dalam persiapan pernikahan gue
dan Roy. Gimana enggak, meskipun udah dua bulanan keliling wedding expo, kami belum juga ketemu vendor photography yang sesuai.
Yabes, giliran gue suka taste-nya, harganya di luar budget kami berdua. Giliran harganya
sesuai budget, gue nggak terlalu
terkesan sama portfolio-nya. Giliran portfolio-nya oke, harganya masuk, kami
berdua disuruh ganti konsep. Zzz.
Karena pencarian di wedding expo berbuah nihil, akhirnya,
selayaknya anak digital lainnya, kami kepikiran untuk minta tolong kepada… Mbah
Google. Awalnya gue nggak ngarep-ngarep banget. Takut kecewa. Tapi namanya jodoh mah nggak ke mana ya. Buktinya, justru di situlah Roy ketemu
sama web page-nya Owlsome.
Ngeliat-ngeliat portfolio-nya, gue langsung suka karena
setiap prewedding photos punya cerita masing-masing. Dari
mulai yang pas pacarannya LDR-an, yang sama-sama suka anime, sampe yang keduanya berprofesi
sebagai penari. Every picture represents
a story from the couple.
Just like what we want.
Tanpa babibu lagi, kami langsung
menghubungi Owlsome via email untuk minta pricelist.
Tindakan ini juga dibarengi komat kamit mantra sambil bakar menyan supaya rate mereka nggak bikin kantong bolong.
Dan Puji Tuhan, doa kami terkabul
:)
Udah gitu, sebagian besar
komponen yang kami butuhkan seperti frame
kanvas, e-invitation, properti, dan make up, udah termasuk dalam paket yang
kami pilih. Jadi yang perlu gue dan Roy siapin cuma kostum dan duit buat bayar location fee. Horeee!
Akhir tahun 2013 lalu, gue dan
Roy langsung cus ke Bandung khusus buat ketemu sama Owlsome.
Kami disambut
hangat oleh Vega dan Hanny, sang fotografer dan make up artist. Setelah ngobrol-ngobrol lebih lanjut tentang konsep
kami, mereka excited banget dan
langsung menyanggupi untuk mengeksekusi. Horeee!
Fast forward ke beberapa hari sebelum kami melakukan photoshoot.
Gue dan Roy lagi sibuk-sibuknya
nyiapin kostum untuk foto. Sanking pusingnya milih yang sesuai, kami mutusin
untuk bawa semua. Mendingan kebanyakan pilihan deh, daripada kurang. Alhasil,
kostum kami makan space satu koper gede
sendiri. Belom lagi tas yang isinya perlengkapan buat nginep di Bandung. *cari
senter pengecil*
Selagi riweh ngurusin kostum, masalah
properti juga bikin gue lumayan ketar-ketir. Pasalnya, meskipun udah deket hari
H, gue dan Roy sama sekali belum dapet kabar mengenai properti yang bakalan
dipake untuk foto. Komunikasi antara kami dan Owlsome juga baru intens pas udah
H-3 prewedding photoshoot. Itupun
lebih ngomongin masalah teknis di lapangan, seperti waktu dan lokasi photoshoot (kami memutuskan prewedd di
Bandung aja, karena Jakarta udah miskin taman).
Pembahasan masalah properti
bener-bener cuman secuil.
Terang aja gue jadi panik. Sempet
nanya sama Owlsome, dan mereka bilang, propertinya masih dibuat di workshop. Makin kelojotan lah gue. Untung
ada Roy yang berkali-kali menenangkan gue dengan bilang semuanya pasti beres. We are in a good hand.
Iya ya. Akhirnya gue mencoba
untuk nggak terlalu snewen, supaya bisa cukup istirahat sampe hari H.
Puji Tuhan, ternyata kekhawatiran
gue emang nggak beralasan. Pas sampe di tempat kami akan melakukan photoshoot, gue dan Roy justru sampe
sempet nganga, terkagum-kagum sama properti yang dibuat dan disiapkan oleh
Owlsome, khusus untuk prewedding
kami. Duh, mak, total banget! Ish, keren!
Reaksi gue malah lebih
kampungan lagi. Nggak bisa berenti “AAAHHH!”, “WAAAAW!”, kemudian senyum tolol
sambil gremet tangan Roy sepanjang propertinya disiapin. Vega sampe geli
ngeliat gue heri, alias heboh sendiri. Hih, bikin malu ya. :))
Nggak cuma properti aja yang
patut diacungi jempol, make up artist-nya pun. Dandanan gue dan Roy
bagus, soft, dan ciamik, thanks to Mbak Henny (boleh dilirik lho
instagramnya, @ohhellomissK). Hidungku jadi mancung, pipi pun tirus! Hoyeh!
Pemotretan kami dipandu oleh Vega yang dibantu juga oleh Keket, selaku fotografer dan videografer kami. Mbak Henny juga
ikutan terjun pas sesi foto, mengingat ia merangkap sebagai pengarah gaya.
And get this, they are very very patient. Mereka nggak capek-capek
ngarahin gue dan Roy sepanjang photo
shoot, dan nggak segan-segan nanya masukan kami tentang hasil foto-fotonya.
Sebelum photo shoot di mulai, kami berlima sengaja disempetin untuk ngobrol-ngobrol
dulu, supaya gue dan Roy rileks dan nggak terlalu nervous pas difoto. Dan berhasil. Suasana sepanjang photo shoot jadi menyenangkan dan nggak
tegang-tegang amat. Kami malah jadi kayak overdosis endorphin. Ketawa-tawa melulu selama proses pengambilan gambar.
(Gila dong, sis…)
Manalah gue dan Roy dipuji
melulu. “Duh, bulu matanya lentik banget sih…” kata Mbak Henny. “Sar, kamu
cantik banget sih di sini, pangling!” kata Vega sambil nunjukin kamera. “Yak,
bagus bagus, kak! IHHH KEREEEN!” kata Keket. Deuh, gimana aku nggak hepi coba? Percaya
deh, saat lagi gugup karena kudu terus-terusan pose di depan lensa, denger encouragement kayak begitu rasanya hati jadi damai sekali.
Also, they are very very kindhearted. Curiganya sih tim Owlsome ini
titisan Malaikat. Abisan kok baik banget?
Ceritanya, pas kelar foto, Owlsome menghadiahkan beberapa
properti yang kami pake buat
dipajang pas resepsi. Padahal gue dan Roy nggak minta lho. Mupeng dikit (banyak
deng…) sih, tapi suer, kami nggak nodong koook. Eh tiba-tiba dikasih. :”)
Udah gitu, mereka juga nggak itungan masalah edit file. Gue dan Roy sampe kaget, karena kami dikasih jauh lebih banyak dari yang seharusnya.
Gimana nggak mau terhura? :')
Udah gitu, mereka juga nggak itungan masalah edit file. Gue dan Roy sampe kaget, karena kami dikasih jauh lebih banyak dari yang seharusnya.
Gimana nggak mau terhura? :')
Pokoknya segala berkat dan karma
baik untukmu ya Vega, Mbak Hanny, dan Mbak Keket. Amin!
All in all, gue dan Roy teramat hepi dengan keputusan memilih Owlsome untuk
meng-handle prewedding photo kami. Selain karena orang-orangnya sangat menyenangkan untuk diajak kerja
sama, hasil foto-fotonya sungguh numero uno. Konsep yang kami mau juga berhasil ditangkap dan dieksekusi dengan baik, and not to mention, we had a LOT of fun back at photo shoot.
Gue dan Roy pulang dengan senyum
lebar di bibir masing-masing. Biarpun kaki pegel, badan berasa mau rontok, dan masih
ada perjalanan yang musti ditempuh, tapi hati ini nggak kunjung berenti bersyukur.
aaakkk.. kayaknya kece! *meluncur owlsome*
ReplyDeletePenasaran liat hasil fotonya keren banget nih kayanya, Sar.
ReplyDeleteCupah : Hihi, emang keceee :3
ReplyDeleteIcha : Sabaar ya, masih ada beberapa yang musti diedit-edit soalnya :P Biar penasaraaaan dulu :3
Eh, gue udah komen di sini belum sih? kayaknya udah deh.
ReplyDeletePokoknya, gara-gara lo gue jadi pengin kawin! *masukin pacar ke karung*
Karena saking penasarannya, saya lihat sendiri juga portofolionya. Eh gila emang bikin ikut jatuh cinta juga=)) Dengan demikian saya juga ga sabar lihat hasil fotonya kaka-kaka ini.
ReplyDeleteKresnoadi : Ayok buruaaan ikutan nikaaah :3
ReplyDeleteHanna : Hihi, sabar yaaa, nanti pasti dishare di sini misalnya sudah final foto-fotonya ;)