“I miss you.”
“I do even more. Really wish you were here.”
“Cepet pulang.”
“I want you here, with me.”
“I can’t L”
“Promise me someday we will go here together.”
“Janji Trans Studio sama Taman Safari-ku aja belum lunas.”
“Promise meeee L”
“Okay okay, I promise. Now get back home soon. I miss you J”
***
Changi Airport, 18 Januari 2014
“Capek?”
Aku menenggok ke arah sumber
suara, dan melihat yang bersangkutan tersenyum, kemudian menyodorkan sebuah
botol minum. Kami sedang berdiri bersampingan, menunggu MRT yang akan membawa
kami menuju Farrer Park, tempat hostel yang sudah kami pesan berada. Aku
menggeleng pelan, kemudian melingkarkan tangan di perut buncitnya, memeluknya
erat-erat.
“Aku sayang kamu.”
Ia tersenyum lagi, kemudian
membalas pelukanku dengan sebuah belaian di kepala, sambil berujar jenaka, “aku
apalagi.”
Pintu yang menghubungkan kami
dengan MRT terbuka. Aku masuk, masih dengan rangkulan tangannya di bahu. I feel safe and warm there, with his arms
around me.
“Aku seneng ada di sini, sama
kamu.”
Ia mendaratkan ciuman kecil di
keningku.
***
"I thought he wouldn’t fulfill his promise to me. Aku pikir, semua
akan berakhir dan selesai saat hubungan kami kandas di tengah jalan. Aku pikir,
semua janji yang pernah ia ucapkan harus kulupakan ketika ia meminta maaf
karena tidak lagi punya kesempatan. Aku pikir, aku tidak akan pernah sanggup
kembali ke tempat-tempat yang mengingatkanku pada sosok yang pernah aku cintai.
Aku pikir, aku akan selamanya tenggelam di dalam kesedihan mendalam akibat
kehilangan besar, kemudian menjadi tawar hati.
But those things didn’t happen to me. Puncaknya adalah saat ini.
Saat aku berdiri, tersenyum memandang patung Singa berbadan Ikan yang berdiri
megah sambil menyemburkan air, dalam dekapan seorang laki-laki yang mencintaiku…
dan aku cintai. Ia yang pada akhirnya membawa aku ke sebuah tempat yang kupikir
tidak akan berani lagi aku kunjungi, tanpa membuat seluruh kenangan tentang
seseorang di masa laluku berterbangan dan menggores lagi luka yang mulai aku
lupakan perlahan.
He pays his promise to me… through a man that will walk with me forever.
Ia yang pada akhirnya mampu membuatku membuka hati, dan percaya lagi. Ia yang
membawaku menyusuri lorong-lorong kenangan, tanpa menjadikannya suatu hal yang
menyakitkan. Ia yang mengajakku tersenyum dan berdamai dengan masa lalu, tetapi
tetap berjalan dan terus menatap ke depan.
Hari ini, di tempat ia pertama
kali bercerita tentang masa lalunya, dan di tempat pertama kali aku merindu,
kami kembali untuk memulai sebuah cerita dan melintasi sebuah pengalaman baru bersama. Destinasi pertama untuk bernostalgia, sekaligus
bersenang-senang. Tiga hari ke depan, pasti menjadi hari-hari yang
menyenangkan.
Kota ini, masih sama seperti dua
tahun yang lalu.
Well… hello again, Singapore.”
***
Asik nih liburan ke Singapore \o/
ReplyDeleteiyaaaaa :D
Deleteshortest holiday yet the most memorable :>