Pages

Wednesday 27 May 2020

Facial Oil - The Game Changer

Setiap orang, pasti punya setidaknya satu masalah yang orauwisuwis dalam usaha menjadi glowing. Buat gue, masalah itu adalah dryness. Make up susah nempel, dry patch di mana-mana, tone yang kusam macem topo dapur, dan sederet konsekuensi yang bikin pemilik kulit kering frustasi.

Namun, meski cenderung kering, kulit gue juga acne prone, terutama daerah sekitar dagu dan T-zone. Makanya, gue nggak pernah tertarik nyoba facial oil, walau banyak yang bilang produk yang satu ini mujarab untuk dry patch. Belum apa-apa udah takut duluan. Yang otomatis terlintas di kepala gue, minyakan, lalu clogging pores, lalu jerawatan. Ya kalo keringnya membaik tapi panen bekas jerawat, sama bikin puyengnya nggak sih?

Boy I couldn't be more wrong.

Awal tahun ini, gara-gara mau travelling pas winter, gue centil beli cleansing balm-nya Pond's. Mengingat gue anak micellar water garis keras yang pernah break out gara-gara cleansing oil, oil based cleanser tentu nggak pernah nangkring di vanity. Biar jeng bening udah bolak-balik bilang bahwasannya first cleanser hukumnya wajib oil based, gue tetep ngeyel. Pake micellar water juga bersih kok! (NOT REALLY, NO)

Tak disangka dan diduga, ternyata cleansing balm Pond's yang gue beli out of curiosity (ga deng, lebih karena diskon dan packaging-nya gemes) sungguh bikin jatuh hati. Selama dipake di suhu yang lumayan ekstrem, dry patches sama sekali nggak nongol, unlike pas gue menantang musim gugur di Amsterdam hanya bermodalkan micellar water dan face scrub (ugh). Bersihin mascara juga nggak usah sambil nangis menatap rontokan bulu mata. Generally, my skin got better, padahal yang berubah cuma first cleanser tok. Pokoknya aku langsung cinta, sampe japri satu-satu semua fellow dry skin warrior untuk memberitakan kabar gembira ini.

Dari situ, mulailah gue cari tau tentang oil based skin care lainnya. Salah satunya, facial oil.

Berhubung baru mau nyoba, tentu risetnya makan waktu dan tenaga. Belum beli aja, rasanya udah capek (dan bokek -- ini minyak apa air mata malaikat? kok mahal amat?) duluan. Sampe akhirnya gue 'dicomblangin' sama The Ordinary 100% Organic Cold Pressed Rose Hip Seed Oil oleh seorang teman. Langsung check out di Shopee, karena selain jenis kulit kami mirip, price range-nya oke (baik untuk skenario cocok (bisa beli lagi) atau nggak cocok (nggak nyesek-nyesek amat)), dan puja puji temen gue ini sungguh meyakinkan.

Awal-awal pake, sempet ngawur step-stepnya. Gue oles-oles setelah cream, yang mana jadinya greasy betul -- persis dasar piring berisi gorengan baru diangkat dari wajan. Setelah browsing cara pake facial oil, buru-buru deh dibenerin urutannya. Ternyata kudu facial oil dulu, baru dilayer dengan cream.

Sensasinya jadi jauh lebih menyenangkan. Udahannya masih terasa lembab, tapi nggak terlalu minyakan. Kemudian dibawa tidur, besok paginya pas cuci muka, "woooow new skin who dis?".


On a serious note, I noticed some improvement on my texture.

Kulit gue jadi lebih plumply dan lembab. Enak dipegang, dan nggak lagi berasa ketarik-tarik sampe perih setiap abis cuci muka (I also changed my facial wash -- but more on this later).

Dry patches yang sering nongol di pipi dan dahi udah isgon, tinggal di sekitar bibir dan hidung. Gue belum nyobain pake make up karena masih WFH, tapi rasanya kulit gue lebih bisa 'nyerep' foundation better than before.

Lalu, dikombinasikan dengan religiously pake SPF di pagi hari, sekarang jerawat juga nggak lagi hobi mampir... rame-rame. Masih dateng satu dua, apalagi kalo mau dapet. Tapi udah jauh berkurang.

Redness di sekitar pipi di bagian bawah mata juga udah nggak keliatan, semenjak gue nggak nyentuh micellar water dan kapas. Well, to be fair, yang ini thanks to oil based first cleanser, sih.

Anyway, sanking hepinya sama progress ini, facial oil kedua gue -brand new and sealed- udah nongkrong manis di meja rias. Di keranjang Shopee, tiga facial oil berbeda yang udah duduk manis, siap di check out. Padahal yang The Ordinary aja belum ada kepake setengah.

Pertemuan kulit keringku dengan facial oil (dan oil based skin care in general) ini sungguhlah life changing.

Has anyone here tried facial oil? What product you usually go to with?

2 comments:

  1. Tamanu oil cocok banget buat kulit aku yang berminyak+jerawatan (walaupun harganya selalu di istigfar in dulu sebelum checkout dari shopee😅)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yakaaan, oil tuh banyak ditakutin padahal sebenernya manfaatnya banyak yaa, terutama buat sobat kulit keriiing :D

      Delete